Rabu, 30 April 2014

APAKAH SAYA AKAN MEMPELAJARI FENOMENA ALAM UNTUK BISA MEMBANTU MENJELASKAN KEBERADAAN TUHAN?

Beberapa ilmuwan menjelaskan Fenomena nabi Musa membelah lautan ternyata fenomena alamiah tanpa peran Tuhan. wekekek.. hayoh..





Jika kita memutuskan untuk mempelajari fenomena alam, mulai dari tubuh sendiri, kehidupan makhluk hidup di bumi ini, struktur alam semesta dan bagaimana alam ini bekerja..maka ada 2 kemungkinan yang akan terjadi, yaitu:



1. Anda semakin jauh dengan penemuan Tuhan
Semakin dalam anda mempelajari alam semesta maka anda akan semakin jelas menemukan sebuah "aturan", sebuah hukum alam yang sangat kompleks dan tertata dengan baik, namun anda juga akan semakin banyak menemukan penyebab dari fenomena alam itu (hukum alam ada sebab - akibat). Sebagai contoh: Yang tadinya orang dulu menganggap bahwa pelangi adalah tempat bermain bidadari... (lagi pada slurukan / prosotan.. yeah.. HOT beby.. wekekekke).. sekarang anda tahu bahwa pelangi adalah fenomena terbiasnya sinar matahari di uap air di udara. Ini baru contoh kecil, masih banyak contoh lain seperti fenomena petir.. dari keyakinan malaikat sedang menghajar setan, JGEEER!!!... jadi fenomena elektrik di angkasa. Maka yang akan terjadi adalah... semakin anda tahu bahwa semua fenomena alam itu ada penyebab dan proses terjadinya.. maka anda semakin mempersempit peran Tuhan (jika sebelumnya telah menduga ada peran Tuhan), maka dimana peran Tuhan???.. semakin sempit semakin tiada, semakin atheist...wekekekek.. Inilah yang banyak dialami oleh ilmuwan yang tadinya theist jadi atheist...




2. Anda semakin dekat dengan penemuan Tuhan
Semakin mengerti begitu sempurna dan detailnya alam semesta, anda akan mengerti bahwa ini adalah BIG PROJECT.. namun jika anda mengetahui hanya sampai tahap itu saja tapi tidak mengetahui sebab alamiahnya, atau masih menemukan misteri besar mengapa sebuah fenomena alam bisa terjadi?... maka biasanya orang akan melemparkan ketidaktahuan (misteri) itu kepada kecurigaan mungkin ada Tuhan dibalik itu. Jadi akhirnya keberadaan Tuhan adalah kesimpulan sementara dari ke Tidak tahuan manusia ttg misteri alam semesta, namun ini sebatas kesimpulan sementara dan kemungkinan (hipotesa), ini tidak bisa disebut kepastian brooooowww.. beroooow.. beroooow mlorod.. hahaha.. Tapi sah sah saja hal ini disebut keyakinan... iman.. tapi sekali lagi .. bukan kesaksian karena keyakinan bisa saja hanya terhadap hipotesa, namun kesaksian (saya bersaksi) itu harus suatu kepastian. Bagi orang orang seperti ini sangat rapuh imannya jika di suatu waktu iptek berkembang dan perlahan satu per satu dapat menjawab mistery alamnya yang selama ini diyakini sebuah peran Tuhan tapi ternyata hanyalah sebuah fenomena alam yang penyababnya juga alam... ngeeek ngooook.. wakakak.


Terus apakah anda masih tertarik untuk mencari Tuhan dengan cara mempelajari fenomena alam??
ATau jangan jangan ente salah satu orang yang ikut geger jika ada kumpulan awan di langit membentuk tulisan Allah / wajah jesus.. lalu ente menyimpulkan bahwa Tuhan itu hoby melukis?.. wekekek
Atau jangan-jangan ente takut mempelajari fenomena alam gara-gara takut keyakinan yg selama ini ada jadi ragu? imannya jadi rapuh?? iman cap apa itu? cap kadaaaaaaaaaaall..