Awalnya karena saya sendiri fanatik sama keyakinan sendiri berdasarkan dari sugesti keturunan orang tua dan lingkungan dimana keyakinan itu sudah masuk ke alam bawah sadar saya akhirnya memandang atheist itu kurang suka, saya anggap kafir, kasihan karena mereka sesat.. Tapi setelah saya sadar tentang pentingnya ZERO START dan TERTIB AKAL dalam hal mencari keyakinan maka saya justru sangat mendukung atheist dalam hal semangat ayo bersama sama mencari fakta karena para atheistlah yang saya anggap mempunyai sikap terbuka akan menerima segala ajaran yang mengaku benar dengan syarat bisa meyakinkannya.
Dalam kondisi mencari Tuhan dalam state Zero start dan Tertib akal ini, manusia / saya mungkin dianggap masuk golongan Atheist oleh orang2 yang sudah beragama dengan keyakinan sugesti "ikut ikutannya", karena saya dianggap meragukan... meskipun saya tidak menyimpulkan bahwa Tuhan itu tidak ada lho ya.... saya hanya masih dalam kondisi bingung dan butuh siapa saja yang bisa mengarahkan... ada orang bingung kok dibilang atheist ya? ngawag iz lah.... ahaha
Namun sikap awal Zero start itu memang ada unsur meragukan yang selama ini diyakini dengan sugesti ikut ikutan, dengan dasar ingin punya pendirian dan keyakinan yang valid dan pasti. Tapi unsur meragukan inilah yang dianggap sebagai atheisme. Hm... tapi terserahlah orang mengganggap ZERO START adalah sebuah Atheistme, namun saya sendiri masih menjalankan peribadatan agama saya, ntar kalo nggak beribadah nambah ekstrem lagi di kalangan orang2 itu yang cuman ikut ikutan.. (meskipun beribadah rasanya hampa karena ngak yakin banget sama yang disembah... tapi biarlah sikap kritis dan ilmiah ini saya yakin menjadi modal awal menemukan kebenaran).
Saya sendiri menganggap keyakinan mereka yang sudah beragama namun hanya ikut ikutan itu adalah benar2 orang yang tidak beriman karena iman itu harus dengan nyakseni / menjadi saksi/ bersaksi (berarti ada bukti kuat/ melihat langsung kalo emang bisa dilihat), dan kalo iman kok tanpa memahami dan tau bukti berarti saya anggap iman ikut ikutan ya.. namanya bukan iman ... merekalah yang pantas disebut bukan orang beriman..... berarti mereka atheist juga? ahahhaha..mereka nggak bakalan terima dibilang atheist...
Jadi, kalo saya mau bersaksi bahwa Tuhan itu ada ya, ada beberapa pilihan yaitu:
1. Saya sendiri bertemu dengan Tuhan, atau ada bukti kuat semacam peninggalan jejak sejarah bahwa Tuhan itu (pernah) ada
2. Saya menemukan bukti kuat bahwa alam ini pasti diciptakan, bukan hanya proses alami yg bisa jalan sendiri (agar bisa melibatkan peran sang Tuhan)
Apakah yang mengaku beragama itu sudah dianggap bersaksi?.... weleh weleh weleeeh....
Dulu jaman kuna orang2 menganggap hujan petir dan sebagainya itu peran Tuhan tapi semakin maju iptek manusia sudah mengetahui bahwa itu adalah proses alamiah yang seakan2 meniadakan peran sang Dzat yang disebut Tuhan... piye iki jal?.. jangan2 selama ini kebodohan manusia tentang segala proses yang terjadi di alam inilah yang akhirnya ketidaktahuan tersebut berujung kesimpulan mungkin ada Tuhan disana yang mengatur alam ini. Untungnya manusia tambah pinter bro...
Tapi jangan patah semangat ya bro... saya sendiri sudah mengetahui jawabannya.. hehehe... nanti sabar.. endingnya akan saya beberkan realitanya.penasaraaaaan?... lanjut terus pencariannya yah, eehehhe.. SAaaaannntaaai... jalani aja hidup ini... yang biasa beribadat ya beribadatlah... yg biasa nginung ciu ya ciu.. saaaannntaaaaiii..... terserah masing2 aja.. mistery ini memang bikin geregetan, Einstein paling suka sama mistery.. saya yakin ibrahim saat mencari Tuhan dulu juga meraskan apa yang kita rasakan kini, PENASARAN!!hahaha... tetap cemungut broooww... semangat ibrahim!
Jadi, kalo saya mau bersaksi bahwa Tuhan itu ada ya, ada beberapa pilihan yaitu:
1. Saya sendiri bertemu dengan Tuhan, atau ada bukti kuat semacam peninggalan jejak sejarah bahwa Tuhan itu (pernah) ada
2. Saya menemukan bukti kuat bahwa alam ini pasti diciptakan, bukan hanya proses alami yg bisa jalan sendiri (agar bisa melibatkan peran sang Tuhan)
Apakah yang mengaku beragama itu sudah dianggap bersaksi?.... weleh weleh weleeeh....
Dulu jaman kuna orang2 menganggap hujan petir dan sebagainya itu peran Tuhan tapi semakin maju iptek manusia sudah mengetahui bahwa itu adalah proses alamiah yang seakan2 meniadakan peran sang Dzat yang disebut Tuhan... piye iki jal?.. jangan2 selama ini kebodohan manusia tentang segala proses yang terjadi di alam inilah yang akhirnya ketidaktahuan tersebut berujung kesimpulan mungkin ada Tuhan disana yang mengatur alam ini. Untungnya manusia tambah pinter bro...
Tapi jangan patah semangat ya bro... saya sendiri sudah mengetahui jawabannya.. hehehe... nanti sabar.. endingnya akan saya beberkan realitanya.penasaraaaaan?... lanjut terus pencariannya yah, eehehhe.. SAaaaannntaaai... jalani aja hidup ini... yang biasa beribadat ya beribadatlah... yg biasa nginung ciu ya ciu.. saaaannntaaaaiii..... terserah masing2 aja.. mistery ini memang bikin geregetan, Einstein paling suka sama mistery.. saya yakin ibrahim saat mencari Tuhan dulu juga meraskan apa yang kita rasakan kini, PENASARAN!!hahaha... tetap cemungut broooww... semangat ibrahim!